Jenis-jenis Kroto Pakan Burung Kicauan dan Kelebihannya

Kroto merupakan telur semut rangrang yang berwarna putih. Bagi para penghobi burung kicauan, telur semut rangrang ini sudah tidak asing lagi, karena mereka selalu menyediakannya untuk pakan burung kesayangannya. Kroto merupakan barang langka yang sangat istimewa, sehingga harganya mahal, apalagi pada saat-saat tertentu, harga kroto sangatlah fantastis.
Jenis-jenis kroto bisa digolongkan menjadi kroto basah, kroto kroto halus, dan kroto kasar. Kroto basah yang umumnya dijual di toko pakan ternak terdiri dari larva dan pupa, namun jenis kroto basah ini tidak tahan lama, biasanya jika sudah dipanen atau diambil dari sarangnya di pohon, kroto ini hanya dapat bertahan selama kurang lebih 1 - 2 hari saja.

Harga yang mahal itu, tentunya bukan tanpa sebab. Jika kita telusuri, mengapa harga kroto sangat mahal, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, yaitu:
  • Kroto merupakan pakan burung yang istimewa yang banyak mengandung zat gizi atau nutrisi penting bagi burung ocehan.
  • Kroto merupakan pakan atau umpan memancing yang sangat digemari ikan.
  • Di beberapa negara, kroto merupakan bahan pembuat menu makanan khas yang banyak digemari.
  • Kroto juga merupakan salah satu bahan pembuat obat tradisional berupa obat herbal.
Kelebihan kroto sebagai pakan burung ocehan adalah:
  • Dapat menjaga kesehatan burung.
  • Dapat menjaga daya tahan tubuh burung dari serangan penyakit.
  • Dapat meningkatkan performa burung kicauan ketika mengikuti kontes.
  • Nutrisinya dapat membuat bulu burung lebih cling mengkilat.
  • Dapat merangsang kicau burung lebih merdu. 
Prospek ke depan, budidaya kroto sangatlah cerah, namun sayangnya sampai saat ini belum ada cara yang pasti sebagai patokan dalam teknik budidayanya. Kebanyakan para penangkar semut rangrang menggunakan cara sendiri-sendiri dan berbeda-beda antara peternak yang satu dengan peternak lainnya. Mereka menggunakan caranya sendiri berdasarkan pengalamannya masing-masing. Kroto merupakan istilah Jawa tentang telur semut rangrang. Kroto dalam sebuah semut rangrang terdiri dari 2 jenis, yaitu larva dan pupa. Kroto berwarna putih bersih seperti butiran nasi. Kroto yang sering kita lihat umumnya berukuran kurang lebih panjang 0,5 hingga 0,7 cm dengan diameter 3 mili meter. Namun kadang-kadang ada juga kroto yang berukuran besar yang panjangnya 1 sampai dengan 1,5 cm dengan diameter 0.5 - 0.7 cm.

Kroto yang kecil biasanya setelah menetas akan menjadi semut rangrang, namun kroto yang besar biasanya setelah menetas akan menjadi ratu semut. Menurut perkiraan kroto calon ratu ini muncul sekitar bulan September hingga Januari, namun pada sistem budidaya dengan toples yang saya alami, kroto calon ratu muncul pada bulan Juni dan berkembang hingga menetas menjadi ratu muda (calon ratu) pada bulan Juli. Calon ratu tersebut terus berkembang hingga dapat menghasilkan telur sekitar 4 - 6 bulan lamanya.

Kroto yang dijadikan pakan burung biasanya adalah kroto yang kecil. Sebagai pakan burung, kroto sangat disukai oleh beberapa jenis burung pemakan serangga, seperti burung beo, cucak rowo, kutilang, jalak, murai batu, kacer, dan burung prenjak.

Mengapa kroto menjadi pakan burung yang sangat disukai? Karena kroto mengandung protein yang sangat tinggi. Kroto juga mengandung zat gizi lengkap yang diperlukan burung untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan penelitian, kandungan protein kroto basah adalah 47,8%. Kandungannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan pakan lainnya.

Jenis-jenis kroto bisa digolongkan menjadi kroto basah, kroto kroto halus, dan kroto kasar. Kroto basah yang umumnya dijual di toko pakan ternak terdiri dari larva dan pupa, namun jenis kroto basah ini tidak tahan lama, biasanya jika sudah dipanen atau diambil dari sarangnya di pohon, kroto ini hanya dapat bertahan selama kurang lebih 1 - 2 hari saja.

Berbeda dengan jika masih berada di sarang, kroto bisa bertahan lama hingga menetas karena kroto dijaga telur suhu dan kelembabanya oleh para semut rangrang. Ketika telah dipanen, kroto tidak lagi terawat oleh semut rangrang, sehingga mudah busuk karena suhu dan kelembabanya tidak terjaga, apalagi sering terkena goncangan karena pindah wadah. Untuk itu agar kroto sedikit lebih awet, upayakan untuk membersihkannya dari benda asing, misalnya sisa pakan, ranting pohon dan daun jika dari alam. Jika kondisinya bersih dan kering, maka kroto akan dapat bertahan sedikit lebih lama agar tetap segar.

Sumber:  http://semutkrangrang.blogspot.co.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel